Tripion Petasatus, Katak Pohon Berkepala Buaya
Tripion Petasatus adalah katak yang hidup di pepohonan di wilayah Amerika Tengah Kepalanya yang unik membuat penduduk setempat memberinya sebutan "Casque Headed Tree Frog" atau katak yang memiliki pelindung kepala.
Dengan pelindung kepala plus moncong panjangnya membuatnya menjadi mirip seperti katak dengan kepala anak buaya.
Katak ini memiliki ukuran tubuh yang cukup besar. Ukuran tubuh katak jantan dewasa bila diukur dari moncong hingga tonjolan ekornya dapat mencapai 7,5 cm sedangkan katak betina berukuran lebih kecil dengan panjang hanya sekitar 6 cm setelah dewasa.
Tripion Petasatus memiliki kepala yang unik bukan hanya dari panampilan fisiknya tetapi kulit kepalanya benar benar menyatu dengan tengkorak kepalanya yang memiliki bentuk berlekuk-lekuk.
Secara umum binatang lain memiliki tengkorak yang bulat halus dan tidak beralur. Lekukan yang tampak pada binatang lain biasanya adalah tampilan dari lipatan kulit.
Pada saat masih berupa berudu ukuran mereka juga sudah tampak besar. Berudu dewasa dapat mencapai panjang 2,7 cm, dengan bentuk kepala yang lebih bulat dari berudu katak biasa.
Selaput pada sela-sela jarinya hanya sekitar 2/3 dari total panjang jari-jari kakinya. Sebagai katak pemanjat, Tripion Petasatus memiliki jari kaki yang lebih panjang dibandingkan dengan katak air.
Pada ujung-ujung jarinya terdapat bantalan bulat pipih yang memperkuat cengkraman mereka saat memanjat. Saat beristirahat di pepohonan atau dedaunan biasanya mereka melipat kaki-kaki mereka merapat pada tubuh dan membuat jari-jari panjang mereka tersembunyi, sehingga tubuh mereka tampak seperti katak tanpa kaki.
Seperti katak lain pada umumnya, Tripion Petasatus musim kawin mereka adalah pada saat tibanya musim hujan, yang di wilayah Amerika Tengah biasanya berkisar antara Mei hingga Oktober.
Saat musim kawin, Tripion Petasatus jantan biasanya akan memanggil pasangannya dengan suara panggilan yang mirip seperti suara bebek. Biasanya mereka akan melakukan perkawinan pada kubangan-kubangan kecil yang tercipta pada saat hujan turun.
Katak jantan biasanya berwarna hijau zaitun sementara katak betina biasanya berwarna cokalt zaitun. Namun ada juga beberapa jenis yang memiliki warna abu-abu keperakan.
Para penggemar reptilia menggemari binatang ini sebagai peliharaan karena warna kulitnya yang khas dan penampilan anehnya serta ukuran tubuhnya yang agak besar.
Habitat katak ini adalah wilayah semenanjung Yukatan, Meksiko hingga Belize, Guatemala. Banyak terdapat di hutan-hutan tropik yang berada di dataran rendah. Spesies ini diperkirakan menghabiskan hari serta musim kering di lubang pohon dan dedaunan.
Sumber : http://www.jelajahunik.us/2012/01/tripion-petasatus-katak-pohon-berkepala.html#ixzz1inPi4jCg
Dengan pelindung kepala plus moncong panjangnya membuatnya menjadi mirip seperti katak dengan kepala anak buaya.
Katak ini memiliki ukuran tubuh yang cukup besar. Ukuran tubuh katak jantan dewasa bila diukur dari moncong hingga tonjolan ekornya dapat mencapai 7,5 cm sedangkan katak betina berukuran lebih kecil dengan panjang hanya sekitar 6 cm setelah dewasa.
Tripion Petasatus memiliki kepala yang unik bukan hanya dari panampilan fisiknya tetapi kulit kepalanya benar benar menyatu dengan tengkorak kepalanya yang memiliki bentuk berlekuk-lekuk.
Secara umum binatang lain memiliki tengkorak yang bulat halus dan tidak beralur. Lekukan yang tampak pada binatang lain biasanya adalah tampilan dari lipatan kulit.
Pada saat masih berupa berudu ukuran mereka juga sudah tampak besar. Berudu dewasa dapat mencapai panjang 2,7 cm, dengan bentuk kepala yang lebih bulat dari berudu katak biasa.
Selaput pada sela-sela jarinya hanya sekitar 2/3 dari total panjang jari-jari kakinya. Sebagai katak pemanjat, Tripion Petasatus memiliki jari kaki yang lebih panjang dibandingkan dengan katak air.
Pada ujung-ujung jarinya terdapat bantalan bulat pipih yang memperkuat cengkraman mereka saat memanjat. Saat beristirahat di pepohonan atau dedaunan biasanya mereka melipat kaki-kaki mereka merapat pada tubuh dan membuat jari-jari panjang mereka tersembunyi, sehingga tubuh mereka tampak seperti katak tanpa kaki.
Seperti katak lain pada umumnya, Tripion Petasatus musim kawin mereka adalah pada saat tibanya musim hujan, yang di wilayah Amerika Tengah biasanya berkisar antara Mei hingga Oktober.
Saat musim kawin, Tripion Petasatus jantan biasanya akan memanggil pasangannya dengan suara panggilan yang mirip seperti suara bebek. Biasanya mereka akan melakukan perkawinan pada kubangan-kubangan kecil yang tercipta pada saat hujan turun.
Katak jantan biasanya berwarna hijau zaitun sementara katak betina biasanya berwarna cokalt zaitun. Namun ada juga beberapa jenis yang memiliki warna abu-abu keperakan.
Para penggemar reptilia menggemari binatang ini sebagai peliharaan karena warna kulitnya yang khas dan penampilan anehnya serta ukuran tubuhnya yang agak besar.
Habitat katak ini adalah wilayah semenanjung Yukatan, Meksiko hingga Belize, Guatemala. Banyak terdapat di hutan-hutan tropik yang berada di dataran rendah. Spesies ini diperkirakan menghabiskan hari serta musim kering di lubang pohon dan dedaunan.
Sumber : http://www.jelajahunik.us/2012/01/tripion-petasatus-katak-pohon-berkepala.html#ixzz1inPi4jCg